BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

Sabtu, 08 November 2008

Aku dan harapanku

"Seseorang dengan tujuan yang jelas akan membuat kemajuan walaupun melewati jalan yang sulit. Seseorang yang tanpa tujuan, tidak akan membuat kemajuan walaupun ia berada di jalan yang mulus". Demikianlah, nukilan pepatah Thomas Carlyle yang pernah aku baca di novel AAC (Ayat-ayat Cinta). Sebuah ungkapan yang telah menyadarkanku tentang makna sebuah kehidupan, yaitu karena adanya sebuah tujuan. Sungguh suatu kelalaian yang besar ketika perjalanan hidupku hanya untuk bermain dengan seribu angan tanpa kusertai dengan sebuah usaha. Sekarang aku sadar bahwa selama ini aku hanya pandai berangan kosong. Kumerasa perjalanan hidupku lancar-lancar saja, tapi kelancaran itu tentu tidak akan dengan begitu saja mampu mengantar aku kepada sebuah kesuksesan. Karena sukses adalah hasil kerja keras dari sebuah pencapaian cita-cita. Sedangkan, aku hanya berkhayal tanpa tujuan jelas. Akan kemanakah aku dewasa nanti, apa yang akan aku raih, dan apa saja yang harus aku lakukan saat ini untuk nanti? Semua jawaban dari pertanyaan itu akan aku mulai saat ini juga. Aku akan mulai menentukan rencanaku untuk masa depan.
Rencana pertama,
aku ingin sekali menjadi seorang "guru", entah guru TK, SD, atau guru mengaji. Menjadi seorang guru adalah cita-citaku sejak kecil. Aku suka tertawa sendiri setiap ingat masa kecilku. Aku sering bergaya layaknya seorang guru yang profesional. Aku sering bicara sendiri dengan tangan menulis satu dua huruf di papan yang kubuat dari kertas HVS, dan mondar-mandir seperti guru yang sedang asyik menerangkan pada siswa-siswanya. Aku suka sekali bercerita, bermain, dan mengajarkan sesuatu yang aku tahu kepada anak-anak kecil. Maklum, aku adalah anak tunggal, jadi aku paling suka dengan anak kecil. Sebab itu juga mungkin yang membuat aku memilih menjadi guru TK/SD/mengaji. Rasanya asyik, menyenangkan, dan tidak membosankan bercengkerama dengan mereka. Anak-anak kecil lebih mudah menerima apa yang diajarkan, mereka masih lugu, pikirannya masih polos, tepat untuk memulai mengajarkan hal-hal yang positif dan memberi pengarahan tentang apa saja yang tidak baik dilakukan. Meskipun terkadang diperlukan tenaga ekstra untuk menghadapi bandelnya, mengajar anak kecil tetaplah menyenangkan. Lagipula, ada banyak hal yang bisa aku peroleh dari mereka. Aku lebih bisa sabar, pngertian, dan lebih semangat menuntut ilmu agar aku dapat berbagi dengan mereka. Di samping menjadi guru, aku ingin juga melanjutkan study ke Perguruan Tinggi, bisa jadi di IKIP PGRI Bojonegoro, agar tidak jauh dari kedua orang tua. Bagaimanapun juga aku masih membutuhkan tuntunan dan nasehat kedua orangtuaku dalam perjalanan hidup menjadi orang sukses dunia akhirat. Rencana kedua, aku ingin tetap dan terus mengembangkan hobi menulisku. Aku ingin sekali dapat membuat sebuah buku atau novel untuk anak-anak, remaja, dewasa, atau orangtua. Aku ingin berbagi sesuatu hal yang bermanfaat untuk semua orang dengan sebuah buku yang aku tulis. Eeehmmm....! soal menikah/jodoh tampaknya tidak perlu aku masukkan ke dalam susunan rna hidupku, bukankah Allah Yang Maha Pengasih telah menyusun rencana itu jauh sebelum aku diciptakan. Jadi, biarkanlah pria itu datang dengan sendirinya pada waktu yang sudah Dia tentukan. Rencana ketiga, aku ingin jadi ibu rumah tangga yang baik.
Rencana pertama, kedua, dan ketiga sudah selesai aku susun. Sekarang tinggal aku memulainya dengan semangat, semangat, dan semangat! Pokoknya, jangan sampai ada kata malas atau menyerah....! "Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu sendiri yang mengubah nasibnya". ( Q.S. Ar-Ra'ad : 11 )

0 komentar: